Antara Liberalisme, Komunisme dan Atheisme

Liberalisme dan komunisme adalah dua paham besar yang ada di dunia sekarang ini atau lebih tepatnya beberapa puluh tahun yang lalu saat masih gencarnya perang dingin.
Masing-masing dari paham tersebut di anut oleh negara superpower dan tentunya saling bertolak belakang, dimana paham pertama dianut oleh raksasa Amerika Serikat, dan yang kedua adalah Uni Soviet (yang sekarang sudah runtuh).
Antara dua paham tersebut memiliki ketertolakbelakangan yang sangat nyata. Pada definisi “klasiknya”, Liberal adalah paham yang menekankan pada kebebasan individu. Jadi individu diberi kebebasan yang sebesar-besarnya untuk melakukan apa yang diinginkan.
Sedangkan paham komunisme, menekankan pada penyamarataan derajat. Jadi semua individu dianggap sama oleh negara dan oleh karena itu, pendistribusian materi dan segala aspek dalam kehidupan diatur oleh negara. Negara berkuasa atas segalanya untuk rakyatnya.
Ideologi komunis ini lahir dari paham sosialisme yang ada sebelumnya, dimana tokoh-tokoh pencetusnya antara lain Karl Marx dan Frederich engel. Sosialis berpandangan bahwa yang menentukan perekonomian adalah kekuataan buruh atau kaum proletar. Jadi bukan para kapitalis atau pemilik modal seperti paham liberal.
Sehingga para buruh bukanlah objek yang hanya dijadikan alat dan diperas tenaganya, tapi menjadi salah satu subjek yang dapat menentukan berjalannya roda perekonomian dan politik.
_________
Pada masa perang dingin, kedua negara superpower tersebut berlomba untuk menyebarkan ideologinya. Perang ini disebut perang dingin karena perang yang tidak dilakukan secara terbuka atau perang fisik seperti perang dunia I dan II, salah satu “aktivitas” yang dilakukan saat perang dingin ini adalah menyebarkan ideologi ke negara lain dan menunjukan bahwa ideologi mereka masing-masing lebih baik daripada yang lain.
Ideologi liberal ini berhasil tersebar di negara-negara eropa barat, dan untuk di asia adalah Jepang. Jepang ini merupakan negara kalah perang yang seharusnya tidak mendapatkan dana dari Marshal Plann atau dana bantuan dari Amerika serikat untuk negara-negara sekutunya yang mengalami kerusakan, tapi hal ini dilakukan oleh Amerika Serikat untuk membendung paham komunis yang ada di negara tetangganya yaitu Republik Rakyat Cina (RRC) dan Korea Utara.
Sedangkan untuk paham komunis, paham ini tersebar di negara-negara Eropa Timur, RRC, Korea Utara, dan Vietnam Utara. RRC merupakan negara “satelit” bagi Uni soviet yang paling besar, tapi akhirnya mereka sendiri berkonflik karena ada perbedaan penerapan paham komunis yang mendasar antara keduanya.
Pada saat itu mungkin RRC lebih tepat disebut “Agrarian Socialism” ketimbang komunis.
______
Jika merunut pada definisi dan lintas sejarah sebagaimana saya jelaskan di atas maka, komunisme dan liberalisme adalah dua hal yang bertolak belakang dan keduanya merupakan antitesis dari masing masing paham.
Jadi, bila mengatakan keduanya sama saja dan itu disebarkan di media sosial serta dianggap sebagai sebuah “kebenaran” maka hal tersebut salah besar, dan merupakan ketidaktahuan yang dipamerkan. Tapi semua bebas berpendapat kok, baik itu mau pamer kebodohan, ataupun sok sok intelektual.
_____________________________
Oke pada sesi ini, anda sudah mengerti setidaknya bahwa, komunisme dan liberalisme adalah dua paham yang berbeda.
Lantas apakah penganut paham liberalisme ataupun komunisme sudah pasti ateis? Jawabannya adalah tidak.
Sebelumnya anda harus mengetahui apa itu ateisme, kalau ditilik secara harafiah ateisme adalah pemahaman individu yang tidak terkait dengan individu lainnya mengenai antitesis mereka terhadap kepercayaan teisme akan eksistensi Tuhan atau dewa dewi. Pada intinya mereka bukanlah individu penolak Tuhan, tetapi tidak percaya terhadap klaim teis (orang percaya tuhan) bahwa Tuhan itu eksis, entah dari segi empirisme, logika atau hal hal lainnya.
_______
Amerika dengan paham liberalisnya masih dihuni oleh orang orang religius dan mayoritas Kristen, Amerika juga memiliki golongan ekstrimis macam ISIS (kalau di islam) yang bernama KKK (Ku Klux Klan). Ini menunjukan bahwa, liberalis tidak lantas (otomatis) menjadi ateis.
Kalau liberal tidak, Lantas apakah penganut paham komunisme itu semua ateis? Jawabannya juga tidak.
Komunisme adalah gerakan penyamarataan hak tiap tiap individu dan tidak ada embel embel “menolak” Tuhan. Bahkan anda yang awam akan politik, mungkin tidak mengenal konsep komunisme agamis.
Komunisme agamis merupakan bentuk komunisme yang berpusat pada prinsip-prinsip agama. Istilah ini biasanya merujuk pada sejumlah masyarakat agamis egaliter yang menjalankan penyerahan hak milik secara sukarela sehingga keuntungan masyarakat tersebut disalurkan sesuai kebutuhan individu dan tiap-tiap orang bekerja sesuai kemampuan mereka masing-masing.
Istilah “komunisme agamis” juga digunakan untuk menjelaskan gagasan individu dan kelompok agamis yang menganjurkan penerapan kebijakan komunis.
Komunisme agamis telah disisipkan ke dalam tatanan sosial yang dilakukan oleh para pemuka agama Kristen, Taoisme, Jainisme, Hindu, dan Buddha. Walaupun Islam tidak mengikuti tatanan tersebut, beberapa ahli telah menemukan sejumlah hubungan lain yang paralel antara komunisme dengan ekonomi syariah, misalnya kewajiban zakat dan haramnya riba.
Ajaran Mazdak dan Jamal-al-Din Afghani dalam esai yang ditulisnya pada tahun 1890 berjudul Al-Ishtirakiyah fi al-Islam, pembaharu proto-sosialis agamis Persia, juga dianggap sebagai bentuk awal “komunisme”.
Contoh kecil saja dari komunisme agamis ini bisa diambil/diilhami dari konsep politik Nasakom (Nasionalisme Agama dan Komunisme) ala Soekarno dan gerakan Diggers di Inggris pada tahun 1649.
______________
Kalau di Indonesia kok masih nganggep komunis sebagai bahaya laten?
Ini pertanyaan lucu, yang sungguh amat membuat saya menggelinjang. Seriously dude, “Bahaya Laten” apanya?
Kita sudah terlalu lama termakan pada propaganda Orba, sudah saatnya kita bangun dari paranoia akan komunisme.
Ibarat di kampung banyak maling, tapi orang kampung lebih takut hantu.
Komunisme, yang bahkan di negara asalnya pun sudah dianggap “mati” dan sangat sulit untuk bangkit lagi, masih tetap menjadi bahan paranoia karena dianggap bahaya.
Sementara eksistensi variabel penggerus negara dan organisasinya dibiarkan saja, oh dan malah justru dipelihara, dengan dalih kebebasan berekspresi.
Bukankah hal tersebut merupakan standar ganda yang sangat nyata? satu kelompok dibiarkan dan satu kelompok dilarang dengan alasan gak berdasar. Padahal dalam konteks nilai bahaya laten, semua memiliki potensi bahaya yang sama.
Bahaya laten bukan ideologi yang “samar”. Bahaya laten adalah aksi aksi destruktif. Korupsi adalah bahaya laten, premanisme adalah bahaya laten, arogansi organisasi adalah bahaya laten, rasisme adalah bahaya laten, intoleransi adalah bahaya laten, chauvinisme adalah bahaya laten dan semua terjadi secara nyata dan aktual, kemarin hari ini dan besok.
_______________________________
Sudah jelas bukan? Ateisme tidak memiliki relasi “otomatis” terhadap Komunis ataupun Liberalis. Ketiganya adalah hal yang berbeda dan ingat, “correlation doesnt imply causation”, in this case a correlation between two variables does not imply that one causes the other.
Jadi, jika orang yang menyatakan paham liberal dan komunis adalah suatu hal yang sama, maka orang tersebut dikatakan pamer “antitesis kepintaran”, di lain sisi orang yang “memaksakan” relasi antara Komunisme, Liberalisme dan Ateisme sebagai satu paket, orang yang gimana dong?
Sumber Tulisan: https://perspektifofficial.com/2016/06/06/191/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ANAK TUNANETRA

NILAI RUJUKAN KURIKULUM

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF