Tentang Black Hole

Secara teknis, black hole adalah daerah yang terbentuk akibat pengaruh gravitasi yang sangat kuat. Black hole terdiri atas singularity dan event horizonSingularity masih misterius dan apa yang ada di dalamnya tidak diketahui, sementara event horizon adalah batas di mana suatu kejadian (event) masih dapat diamati oleh pengamat di luar batas tersebut. Oleh karena itu, event horizon dapat dikatakan sebagai “the point of no return“.
Black hole terbentuk ketika suatu objek tidak dapat menahan kompresi gravitasinya sendiri. Bumi dan Matahari hampir tidak mungkin bisa menjadi black hole, karena gravitasi mereka tidak cukup besar untuk mengalahkan kekuatan atom dan nuklir interior mereka sendiri, sehingga kompresi pun terhalangi. Namun, pada objek dengan gravitasi yang sangat besar, pengaruh gravitasi menang dan terjadilah kompresi. Akibatnya, terbentuklah black hole.
Black hole umumnya terbentuk ketika bintang supermassive (bintang yang massanya ratusan kali lebih besar daripada Matahari) meledak. Ledakan yang terjadi (supernova) menyebabkan pelepasan energi yang sangat besar, sehingga terjadi pemampatan objek akibat gravitasi objek yang mengalaminya.

Black hole bisa berukuran besar ataupun kecil. Para ilmuwan memperkirakan black hole terkecil dapat berukuran sekecil sebuah atom saja, yang disebut juga mini black hole. Meskipun berukuran kecil, mini black hole memiliki massa sebesar satu gunung besar. Jenis black hole lainnya adalah stellar black hole yang massanya dapat mencapai 20 kali massa matahari. Stellar black hole terdapat dalam jumlah besar di dalam galaksi Bima Sakti.
Black hole yang terbesar dikategorikan sebagai supermassive. Black hole jenis tersebut memiliki massa lebih dari  1 juta kali massa matahari. Para ilmuwan menemukan bukti bahwa setiap galaksi besar memiliki suppermassive black hole pada pusatnya. Supermassive black hole pada pusat galaksi Bima Sakti berada di daerah Sagitarius A* yang massanya sekitar 4 juta kali massa Matahari.

Bagaimana kita tahu kalau black hole benar-benar ada?
Kita bisa mengetahuinya dengan melihat efek gravitasi black hole terhadap objek-objek di sekitarnya. Karena pengaruh gravitasinya yang besar, black hole mampu membelokkan cahaya. Keberadaan black hole dapat disimpulkan dari adanya pembelokkan cahaya tersebut. Selain itu, Black Hole juga dapat dideteksi dengan mengamati orbit objek luar angkasa yang memiliki orbit aneh akibat pengaruh gravitasi black hole di dekatnya.

Apakah yang ada di dalam black hole?
Sampai saat ini, belum ada yang tahu apa yang ada di dalam black hole. Hal ini dikarenakan cahaya sekalipun tidak bisa kembali dari dalam black hole setelah melalui event horizon. Beberapa ilmuwan berspekulasi akan adanya white hole yang mengeluarkan isi black hole melewati wormhole dan dibuang ke dunia paralel dalam multiverse. Namun, belum ada pengetahuan paten tentang keberadaan white hole karena belum ada manusia yang tahu apa yang terjadi di dalam black hole. Eksistensi white hole dan wormhole pun belum bisa dipastikan.

Dapatkah black hole menghancurkan Bumi?
Black hole tidak berjalan di luar angkasa untuk menelan bintang, bulan dan planet. Bumi tidak akan jatuh ke dalam black hole karena tidak ada black hole yang cukup dekat dengan Tata Surya untuk dapat menelannya. Bahkan, sekalipun ada black hole dengan massa sebesar massa matahari yang menggantikan Matahari, Bumi tetap tidak akan jatuh ke dalamnya. Black hole tersebut memiliki gravitasi yang sama seperti Matahari. Bumi dan planet-planet Tata Surya lainnya akan mengorbit black hole tersebut selayaknya mereka mengorbit Matahari sekarang.

Apakah black hole abadi?
Black hole tidak dapat dihancurkan, tetapi black hole bisa “mati” dengan sendirinya. Seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan black hole akan “menguap” dan melepaskan energi yang kembali ke alam semesta. Peristiwa tersebut dinamakan Hawking radiation, yang dikemukakan oleh fisikawan terkenal bernama Stephen Hawking pada tahun 1974 dengan menggunakan konsep dalam mekanika kuantum.

Lalu, apa yang terjadi kalau kita masuk ke dalam black hole? Singkatnya, kita akan mengalami fenomena yang disebut sebagai spaghettification, yang mana molekul-molekul tubuh kita akan tertarik secara vertikal dan terkompresi secara horizontal (layaknya spaghetti), sebelum akhirnya bersatu dengan singularity.
Resedivis_ @ Perspektif
All Rights Reserved
Sumber Tulisan: https://perspektifofficial.com/2016/08/10/apa-sih-black-hole-itu/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ANAK TUNANETRA

NILAI RUJUKAN KURIKULUM

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF