Indeks Tugas Blog Filsafat Ayu Nur Hasanah

Nama: Ayu Nur Hasanah
NIM: 2290150031
Pendidikan Sosiologi

 1. Rakyat Molo Utara Melawan Pertambangan Marmer
2. Sekolahku Tempat Belajar, Sekolahku Tempat Bahaya
3. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4. Dunia Intersubjektif Alfred Schutz serta Tafsir Realitas Sosial Peter Berger dan Thomas Luckmann
5. Teori McDonalisasi dan Teori Globalisasi George Ritzer
6. Teori Konflik Ralph Dahrendorf
7. TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER DAN TEORI DRAMA TURGI ERVING GOFFMAN
8. MOBILITAS SOSIAL
9. KUPANG (KOTA TANPA PERMASALAHAN SOSIAL)
10. My Holiday
11. KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA NUSANTARA
12. RESENSI NOVEL 3600 DETIK
13. AGAMA SEBAGAI SISTEM KEERATAN SOSIAL
14.  Penelitian Kuantitatif
15. SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF
16. SUMBER BELAJAR IPS ABK
17. NILAI RUJUKAN KURIKULUM
18. PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK ANAK TUNARUNGU WICARA
19. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN BAHASA PADA ABK
20. STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ANAK TUNANETRA
21. KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS YANG MENGALAMI KETERLAMBATAN BAHASA
22. DAMPAK PSIKOLOGIS SOSIAL KOGNITIF ANAK DAN PSIKOLOGIS TERHADAP ORANG TUA
23. CONTOH BENTUK-BENTUK KERUMUNAN
24. CONTOH SURAT PENAWARAN HARGA
25. CARA MEMBUAT COVER BINDER DARI KEMEJA BEKAS
26. KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
27. RESEP KUE CUCUR, HAMBURGER DAN MARTABAK MINI
28. BAHAYA NARKOBA DI SEKITAR KITA
29. SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER
30. BAHAYA BANJIR
31. CARA MERAKIT KOMPUTER
32. Jenis-jenis Power Supply
33. AKIBAT KELALAIAN K3LH (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup)
34. TEORI SOSIOLOGI MODERN
35. TEORI SOLIDARITAS DAN STRUKTUR SOSIAL EMILE DURKHEIM
36. PERANGKAT LUNAK UNTUK MENGAKSES INTERNET
37. DASAR-DASAR INTERNET
38. PERANGKAT JARINGAN DAN KONEKSI INTERNET
39. CARA MENGAKSES INTERNET DENGAN GOOGLE CHROME
40. MINYAK BUMI
41. DEMOGRAFI
42. TEORI FENOMENOLOGI EDMUND HUSSERL
43. TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD & HORTON COOLEY
44. TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL ROBERT K. MERTON
45. BERPIKIR POSITIF
46. BAHASA PEMOGRAMAN
47. HASIL PENELITIAN METODOLOGI MENGAJAR
48. Antisocial Personality Disorder
49. MENGANALISIS FILM BEE MOVIE BERDASARKAN TEORI SOSIOLOGI
50. Dinamika masyarakat dan budaya
51. PEDOMAN EYD BAHASA INDONESIA
52. ISLAM DALAM KONTEKS BUDAYA NUSANTARA
53. SOEKARNO DAN FIDEL CASTRO
54. BUNG KARNO DAN KONSEPSI PERSATUAN
55. PENGERTIAN MARHAENISME
56. SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA
57. GAGASAN SUKARNO PANCASILA MEMPERSATU
58. CORETAN SEORANG PELAJAR
59. MARHAEN DAN MARHAENIS
60. Periferal
61. Manfaat biologi bagi kehidupan sehari-hari
62. Atheisme (Hak asasi kah atau justru sebuah dosa?)
63. Pro-Kontra LGBT di Tengah Era Globalisasi
64. Kekerasan Agama ditengah Negara Multikulturalisme Agama
65. Ketindihan atau Sleep Paralysis
66. Selamatkan Bumi dari Perubahan Iklim
67. Gravitational Waves
68. Tentang Iluminati
69. Segitiga Bermuda (Sebuah Khayalan atau Memang Nyata?)
70. #Renungan (Bagaimanakah Asal-Usul Kehidupan?)
71. Tentang Black Hole
72. Kenali 5 type BBM yang ada di Indonesia
73. Tentang Feminisme
74. Tentang Flying Spaghetti Monster
75. Antara Liberalisme, Komunisme dan Atheisme

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ANAK TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar belakang Tunanetra merupakan suatu kondisi tidak berfungsinya indera penglihat ta npa a da seseorang secara sebagian (low vision) atau secara keseluruhan (totally blind). Hal ini dapat terjadi sebelum lahir, saat lahir dan setelah lahir. Faktor penyebab ketunanetraan pada masa sebelum kelahiran   (pre-natal) sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorangan dalam kandungan. Penyebab ketunanetraan pada masa sejak atau setelah kel a hiran (post-natal) diantaranya kerusakan pada mata atau syaraf mata pada waktu persalinan akibat benturan benda keras. Tujuan dari dilakukannya pendidikan untuk tunanetra bukan dari kemampuan kognitif, melainkan untuk melatih kemandirian anak tunanetra. Setiap tunanetra dituntut untuk dapat hidup mandiri. Mandiri di sini berarti ia bias mengurus segala keperluan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain
Baca selengkapnya

NILAI RUJUKAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dalam dunia pendidikan kurikulum sangat penting sebagai acuan satuan ajar yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Dalam komponen kurikulum banyak komponen-komponen yang harus dipahami. Sebagai suatu system, setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu komponen yang membentuk system kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainya, maka system kurikulum juga terganggu. Salah satu komponen dari kurikulum yaitu nilai rujukan kurikulum yang pada dasarnya merupakan seperangkat keyakinan, nilai dan gagasan yang dijadikan kerangka pikir untuk perencanaan kurikulum dan yang mendasari tindakan pada semua tahap pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, bagi pendidik dan calon pendidik harus mampu memahami konsep kurikulum dengan baik agar dunia pendidikan menjadi lebih baik dan memiliki generasi penerus ya
Baca selengkapnya

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Menurut MKDP (2012: 146) di dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Dengan definisi seperti ini, kata pengajaran lingkupnya lebih sempit dibanding kata pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperil
Baca selengkapnya