Kenali 5 type BBM yang ada di Indonesia

Para pembaca disini pasti sudah familiar dengan semua tipe bahan bakar di SPBU Pertamina. Akan tetapi, mungkin banyak juga pembaca yang masih belum mengerti apa perbedaan diantara tipe-tipe bahan bakar ini. Artikel berikut ini akan menjelaskan perbedaan mendasar dari bahan bakar yang ada di Indonesia.
Ternyata perbedaan mendasarnya terletak pada NILAI OKTAN atau RON (Research Octane Number). RON adalah sebuah pengukuran standar dari performa suatu bahan bakar. Premium memiliki RON 88, Pertalite RON 90, Pertamax RON 92, Pertamax Plus RON 95, dan Pertamax Racing RON 100. Nilai RON ini menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa ditahan oleh BBM sebelum terbakar secara spontan (igniting).  Semakin tinggi nilai RON akan berdampak baik terhadap kinerja mesin. Karena BBM menjadi lebih lambat terbakar dan tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya, sehingga sisa pembakaran pada mesin bisa diminimalisir.
Masih ingat postingan perspektif tentang mesin 4-tak?
Semakin tinggi nilai RON, maka bahan bakar akan lebih lambat terbakar pada tahap kompresi (tahap kedua) sebelum mesin mencapai tahap combustion (tahap ketiga). Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat BBM cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi) dan jika BBM dengan nilai oktan rendah digunakan pada mesin berkompresi tinggi maka akan menjadi masalah. Sebab BBM akan terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api.
Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, BBM menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut dan terjadilah engine knocking. Bila hal tersebut terjadi terus-menerus, maka piston akan mengalami kerusakan parah, dan tentunya akan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk memperbaikinya.
Mari kita bahas satu-persatu bahan bakar di Indonesia:

PREMIUM
Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah diantara BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.
Dari Segi teknologi:
Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam premium adalah RON 88.
Dari Segi Ekonomi:
knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerrintah)
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan COx dalam jumlah besar. Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara. NOx adalah indikator senyawa biner Nitrogen Oksida (angka x bisa menunjukkan antara NO / NO2), sedangkan COx adalah indikator senyawa Carbon Oksida (angka x bisa menunjukkan antara CO / CO2 / CO3).
Dari Segi Pembuatan:
Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.

PERTALITE
Pertalite merupakan BBM baru berwarna hijau terang yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015, untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang Spesifikasi BBM RON 90. Sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM RON 90-92. Sehingga Pertalite dan Pertamax merupakan bahan bakar yang paling cocok dengan banyak kompresi kendaraan bermotor di Indonesia.
Dari Segi Teknologi:
Pembakaran Lebih sempurna daripada Premium karena memiliki RON 90.
Dari Segi Ekonomi:
Dibanderol dengan harga lebih murah dari Pertamax dan lebih mahal dari Premium, namun performa lebih bagus pada mesin (dibanding Premium). BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan:
Memiliki kandungan sulfur maksimal 500 ppm (parts per million).

PERTAMAX
Pertamax merupakan BBM berwarna biru-kehijauan yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Pertamax diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsurnya MTBE (Methyl Tert-Butyl Ether) yang berbahaya bagi lingkungan. Pertamax sangat disarankan pada mesin kendaraan bermotor yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI). Bahan bakar yang mempunyai RON 92 juga selain Pertamax adalah Shell Super dan Petronas Primax 92.
Dari Segi Teknologi:
Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna daripada Premium dan Pertalite karena memiliki kadar RON 92.
Dari Segi Ekonomi:
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.
Dari Segi Pembuatan:
Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya.

PERTAMAX PLUS
Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus berwarna merah dan biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10.5 serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable valve timing intelligent (VVTi), VTI dan turbochargers. Bahan bakar yang mempunyai RON 95 juga selain Pertamax Plus adalah Shell Super Extra dan Petronas Primax 95.
Dari Segi Teknologi:
Pembakaran lebih sempurna karena memiliki RON 95. Pertamax plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Pertamax Plus dapat membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar, timbunan ini dapat menurunkan performa mesin kendaraan. Pertamax Plus juga dapat melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.
Dari Segi Ekonomi:
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga minyak internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan:
Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.
Dari Segi Pembuatan:
Mengandung Toluene sebagai peningkat oktannya.


Selain Keempat tipe bahan bakar diatas, sebenarnya masih ada lagi tipe bahan bakar yang lebih bagus yang mempunyai RON 100 yang bernama Pertamax Racing. Pertamax Racing dijual dalam bentuk kaleng 5 liter, 10 liter, dan 20 liter. Harganya jauh diatas Pertamax Plus, sekitar Rp 75.000 / liternya (as of October 2015). Pertamax Racing biasanya digunakan oleh kendaraan untuk balap, supercars ataupun kendaraan yang sudah dimodifikasi.


INTI ARTIKEL:
  • Jangan mudah tertipu dengan bahan bakar yang beroktan tinggi. Pilihlah nilai oktan bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi mesin.
  • Jangan menggunakan BBM beroktan rendah pada mesin berkompresi tinggi, karena akan mengakibatkan Engine Knocking.
  • Begitu juga sebaliknya, mesin berkompresi rendah dengan BBM beroktan tinggi hanya akan buang-buang uang saja.
    • RON 88 = Rasio Kompresi 7:1 s/d 8:1
    • RON 90 = Rasio Kompresi 9:1 s/d 10:1
    • RON 92 = Rasio Kompresi 10:1 s/d 11 : 1
    • RON 95 = Rasio Kompresi 11:1 s/d 12 : 1
    • RON 100 = Rasio Kompresi diatas 12:1 (seperti 13:1 atau 14:1)
Darimana kita bisa mengetahui rasio kompresi mesin kendaraan bermotor kita? Rasio kompresi tertulis di buku manual yang juga disertakan saat pembelian kendaraan. Anda juga bisa menghitung sendiri rasio kompresi mesin bila Anda tidak percaya dengan buku manual kendaraan Anda. Rumus menghitung kompresi mesin bisa dilihat di:
Sekian Artikel tentang perbedaan bahan bakar di Indonesia.
Semoga artikel ini dapat membantu para Perspecter dalam menentukan BBM yang akan digunakan.

October 2015.
DJ Silvershare @ Perspektif
All Rights Reserved.
Sumber Tulisan: https://perspektifofficial.com/2016/08/08/perbedaan-5-tipe-bbm-di-indonesia/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ANAK TUNANETRA

NILAI RUJUKAN KURIKULUM

SIMULASI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF